Shalat
bukan hanya sekedar kewajiban, yang apabila tidak dilaksanakan akan
berdosa dan masuk neraka, melainkan juga merupakan kebutuhan secara
ruhani maupun jasmani. “Shalat” merupakan salah satu sarana yang paling
utama dalam hubungan antara “manusia” dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala,
hubungan yang sangat dibutuhkan oleh jiwanya.”
Berikut ini adalah Tutorial Cara melakukan Sholat Isya :
Pastikan selama sholat pandangan mata menantap tempat Sujud, dan melakukan sholat secara urut sesuai dengan ajaran Nabi
Niat Sholat
Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat.
Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun sudah memiliki
makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya. Tidak ada hadits mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus membaca niat atau Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.
Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia saat hendak melaksanakan Sholat Isya :
Bacaan niat sholat Isya’ sendirian :
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi imam di sholat Isya :
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Bacaan niat menjadi makmum di sholat Isya :
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Berikut ini adalah artikel referensi penjelasan pendapat tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip dari Situs Resmi NU Tentang Hukum Melafalkan Niat dalam Shalat
. Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat yang berbeda,
untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu bisa ditanyakan
langsung lebih lanjut kepada yang lebih ahli.
BACAAN SHOLAT
Rakaat 1
1. Takbiratul Ihram
Melakukan
takbiratul ihram, yaitu semua jari-jari dirapatkan dihadapkan kedepan
dan mengangkat kedua tangan ujung jarinya sejajar dengan Pundak atau
Telinga (Kuping) tetapi jangan terlalu dekat (Beri Jarak atau Dimajukan
Sedikit) sampai ruas-ruas tulang tertarik , seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”. Pandangan mata melihat kearah tempat sujud.
Menyedekapkan kedua tangan
dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya mengembangkan
jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan tangan
kiri dengan tangan kanan.
Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna yaitu di Ulu Hati (Dada Awal), hendaklah dibaca Doa Iftitah berikut ini :
2. Doa Iftitah
Macam-macam Doa Iftitah – Penjelasan Video
Terdapat banyak hadits mengenai doa Iftitah. Untuk lebih jelas mengenai Doa Iftitah anda bisa langsung menyakan kepada ahli Fiqih agama dan yang sering digunakan masyarakan Indonesia adalah sebagai berikut :
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. wajjahtu
wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa
anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa
mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika
umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya :
Allah Maha Besar dengan
sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha
Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada
Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan
dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Kemudian membaca surat al-Fatihah :
Bismillahir-rahmanir-rahim.
Al-hamdu lillahi rabbil-alamin. Ar-rahmanir-rahim. Maliki yaumid-din.
Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal
lazina an’amta ‘alaihim gairil-magdubi ‘alaihim wa lad-dallin.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih,
Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha
Pengasih Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah
kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
4. Membaca Surat Atau Ayat-Ayat Dari Al-Qur’an
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.
Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih,
Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa,
Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak
pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
5. Ruku
Setelah selesai membaca Surat atau Ayat
dalam Al-Quran Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat
kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”,
Lalu
badan membungkuk, kedua tangan menggengam lutut, mata memandang tempat
sujud, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
6. I’tidal
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
Artinya :
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Saat i’tidal, Mata memandang tempat sujud dan membaca doa i’tidal
Artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah
segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang
Engkau kehendaki sesudah itu.”
7. Sujud
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar”
dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung,
Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai
(Tempat Sholat), seraya membaca doa :
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
8. Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud)
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”,
untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah
duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan
berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
Artinya :
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah
aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku,
berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah
aku.
9. Sujud
Dari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan “Allahuakbar”. yakni meletakkan Dahi, Hidung, Kedua Telapak Tangan dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), seraya membaca doa :
Artinya :
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Dianjurkan untuk duduk terlebih dulu
Iftirasy tenang [HR. Bukhari 798, Abu Dawud 844] dan boleh mengepalkan
tangan atau membuka tangan dengan jari menghadap arah kiblat dan menekan
lantai [HR. Bukhari]/ Dipaha[HR. Abu Dawud] untuk mendorong tubuh
berdiri tegak (bangkit dari sujud).
Rakaat 2
Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan tanpa Doa Iftitah.
Tasyahhud Awal
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Awal dengan cara duduk posisi Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud/Duduk di atas kaki kiri, sementara kaki kanan dalam posisi tegak) Jari sejajar dengan ujung paha.
Hendaklah
tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan
yang terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari
telunjuk ketika saat mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah,
terdapat pendapat lain yang menerangkan menegakkan jari telunjuk
dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat) [Referensi lebih jelas : Muslim.or.id]
Dengan membaca bacaan Atahiyat Awal (Pertama) yaitu :
At-tahiyyaatul
mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika
ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa
‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa
asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa
Muhammadin.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat
dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah.
Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu,
wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga
juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah
utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat)
untuk Nabi Muhammad.
Kemudian berdiri tegap dan membaca “Allahuakbar” sambil dilanjutkan dengan bersedekap.
Rokaat 3
Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan Tanpa Doa Iftitah dan langsung Menuju gerakan Ruku’ setelah mebaca Al-Fatihah.
Rokaat 4
Lakukan sebagaimana gerakan dan bacaan di Rokaat Pertama (1) tetapi dilakukan Tanpa Doa Iftitah dan langsung Menuju gerakan Ruku’ setelah mebaca Al-Fatihah.
Tasyahhud Akhir
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir
ini hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri
dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara
telapak kaki kanan dalam posisi tegak.
Hendaklah
tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan
yang terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah,
terdapat pendapat lain yang menerangkan menegakkan jari telunjuk
dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat) [Referensi lebih jelas : Muslim.or.id]
Dengan membaca bacaan Atahiyat Akhir (Tasyahhud Kedua) yaitu :
At-tahiyyaatul
mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu ‘alaika
ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa
‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa
asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa
Muhammadin.
Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita
‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa
‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali
Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat
dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah.
Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu,
wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga
juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah
utusan allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat)
untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan
keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah
Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan
kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan
kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan
keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam
semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung
(Mulia).
Salam
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam (assalaamu’alaikum wa rahmatullaah), yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.
Alahmdulillah, dengan berbagai langkah tersebut kita sudah selesai menyelesaikan shalat fardhu‘
Kesimpulan :
Menghafal bacaan Sholat sangat mudah,
bagi anda yang sedang belajar Sholat, anda bisa belajar dengan cara
Sholat sambil membaca tulisan bacaan tersebut hingga hafal atau anda
juga bisa mendengarkan bacaan sholat yang anda rekam di Handphone
kemusian anda putar sambil sholat.
Terdapat sedikit perbedaan dalam tata
cara menjalankan ibadah sholat, meskipun hukumnya sama sama wajib. Semua
orang Islam sepakat bahwa orang yang menentang kewajiban sholat wajib
lima waktu atau meragukannya, ia telah menyimpang dari ajaran Islam.
Untuk ilmu fiqih seperti Sholat terdapat Tata Cara Shalat Menurut Imam
Empat Mazhab. Yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia
adalah Mazhab Imam Syafi’i.
Sekalilipun terdapat peredaan tata cara yang paling penting dalam Sholat adalah Khusyu.
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya : ”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (QS. Al Baqoroh : 45)
Allah ta’ala berfirman, menceritakan tentang keadaan orang-orang yang beriman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (١) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢)
“Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu, orang-orang yang khusyu’ dalam sholat mereka” (Al Mu’minun : 1-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOHON BERKOMENTAR SESUAI HARAPAN KITA BERSAMA